Jumat, 09 April 2010

Uang bisa membeli kebahagiaan

“Money doesn’t buy happiness”

Uang tidak membeli kebahagiaan.

“Money doesn’t grow on trees.”

Uang tidak tumbuh di pohon.


Pola pikir tersebut sebenarnya adalah pola pikir serba kekurangan (scarcity), bukan keberlimpahan (abundance).
Memang, banyak uang tidak berarti hidup bahagia. Kalau makin banyak uang makin bahagia seseorang, berarti orang paling bahagia adalah orang paling kaya di dunia. Padahal kenyataannya tidak.

Uang tergantung bagaimana Anda memandang dan menggunakannya. Uang bisa kotor, tapi bisa juga bersih. Uang bisa membawa kesengsaraan, namun bisa juga membawa kebahagiaan.

Mau tahu, bagaimana “membeli” kebahagiaan dengan uang?

Gunakan uang untuk membantu orang lain.
Uang akan membuat Anda dan orang lain bahagia, jika Anda menggunakan uang untuk membantu mereka. Anda bisa menyisihkan harta Anda untuk mendukung kegiatan amal, atau memberi hadiah untuk orang lain yang Anda rasa pantas mendapatkannya.
Menurut saya pribadi, berapapun tingkat pendapatan seseorang, jika mereka menggunakan uang untuk membantu orang lain, maka tingkat kebahagiaan mereka cenderung meningkat dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan uang untuk keperluan pribadi. Saya pernah mengalami hal tersebut, saat itu saya dengan teman saya di daerah fatahilah kota tua, ada anak perempuan yg meminta uang pada kami,
sebelum saya memberinya uang saya tanya namanya, entah siapa namnya saya lupa tapi setelah saya beri uang anak itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih, dari situ saya tau juga kalau senyum dan ucapan terima kasih anak itu jauh lebih tinggi nilainya dari uang yang saya beri.


Dalam ajaran agama Islam, zakat dimaksudkan agar harta seseorang bisa menjadi suci. Jadi penuhi kewajiban zakat Anda, jika Anda muslim yang mampu, maka Anda tak perlu khawatir bahwa uang yang Anda miliki adalah suatu hal yang kotor dan jahat.

Tapi jangan berhenti di situ saja.

Buka pintu kebahagiaan dengan terus memberikan apa yang Anda miliki.

Bukan hanya dengan memberi donasi untuk orang yang membutuhkan, Anda juga bisa membuka pintu kebahagiaan dengan mensyukuri apa yang Anda bayar.

Anda harus menunjukkan sikap menghargai atas apa yang Anda terima setelah Anda menukarkan uang Anda. Kalau Anda harus membayar tagihan pulsa, listrik, kontrakan rumah, membayar uang kuliah, dan sebagainya, hargailah apa yang Anda terima selama ini, dan jangan merasa berat untuk mengeluarkan uang.

Juga, tak perlu menunggu “jika” atau “nanti” untuk memberi.

Meski penghasilan Anda tidak besar, tetaplah berbagi. "tidak ada orang yg jatuh miskin karena sering bersedekah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar